Orangnya kalem, klimis, bersih tetapi mempunyai tangan dingin menanam pohon dan telah berhasil memanen. Itulah Kiyai Basith, mungkin perlu dicontoh oleh pesantren lain. Saya pernah menceritakan di blog ini bahwa saya juga belajar dari beliau, kemarin kegiatan beliau di Pesantren Al Amin, diliput oleh berbagai media Nasional.
Lihat berita berikut ini:
SUKABUMI, KOMPAS.com - Pesantren Al-Amin pimpinan KHR Abdul Basith di Sukabumi, Jawa Barat, menggandeng Aqua, produsen air mineral di daerah itu, untuk menggalakkan konservasi lingkungan dengan pola organik. Sepanjang Jumat (20/3), lahan tidur dan lahan pekarangan milik pesantren dan warga di desa Giri Jaya, Tangkil, dan Babakan Pari ditanami ribuan pohon sengon.
"Gerakan pesantren dan kampung konservasi ini, menjadi bagian program konservasi jangka panjang dari Gunung Salak Lestari. Kegiatan konservasi organik ini melibatkan tiga pesantren, yaitu Pesantren Daarussalam di Desa Girijaya, Pesantren Daarul Falah di Tangkil, Pesantren Dzurunnain di Babakan Pari, serta kampung Manglid," kata Abdul Basith.
Abdul Basith menjelaskan, di sela pohon sengon akan ditumpangsarikan tanaman muda, sesuai keinginan masyarakat, yang hasilnya diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program konservasi mencak up beragam kegiatan, antara lain menjalin kemitraan dengan universitas atau lembaga swadaya masyarakat untuk memberikan pelatihan cara membuat pupuk kompos, penyuluhan peternakan, pembibitan benih, dan di masa depan membantu pemasaran hasil pertanian organik. >>>Seterusnya
berita lainnya: http:
Pesantren Konservasi di Sukabumi
Pesantren Gunung Salak (Harian Pelita)
Tanam sengon sambut hari air sedunia